Arbil Fahrizan kembali menyapa penggemarnya dengan sebuah karya yang sarat akan emosi. Single terbarunya, "Haruskah Ku Menangis", hadir sebagai ungkapan hati yang terluka akibat cinta yang tak berbalas dan pengkhianatan. Lagu ini menghadirkan melodi yang menyayat hati, dibalut dengan lirik yang kuat dan penuh makna. Dalam single "Haruskah Ku Menangis", Artis Arbil Fahrizan kembali menunjukkan kemampuannya dalam menyampaikan perasaan yang kompleks. Ia membawakan lagu ini dengan penuh penghayatan, seolah membagi luka yang dirasakannya kepada para pendengar.
Di balik terciptanya lagu yang menyentuh ini, terdapat tangan-tangan kreatif yang berkontribusi. Composer Faisal Asahan berhasil menciptakan melodi yang indah namun menyedihkan, yang menjadi pondasi emosional dari lagu ini. Sentuhan musikal yang apik datang dari Music Arr yang digarap oleh Iwan Romeo, yang memberikan kedalaman pada aransemennya. Seluruh proses produksi ini dikawal oleh Producer Hendra Safutra, memastikan kualitas lagu ini tersampaikan dengan sempurna.
Lirik "Haruskah Ku Menangis" menggambarkan betapa sia-sianya sebuah cinta yang diberikan dengan tulus. Perumpamaan "Bagai mengukir di atas air" secara apik mewakili usahanya yang tak berujung, di mana cintanya kepada sang kekasih, meski tulus disayangi, ternyata tidak berarti apa-apa. Lebih lanjut, lagu ini menceritakan perjuangan panjang dalam merawat sebuah hubungan yang diibaratkan seperti "bunga kusirami". Namun, di akhir cerita, bunga tersebut justru "diracuni", sebuah metafora untuk pengkhianatan yang merusak segalanya. Segala usaha untuk mempertahankan hubungan kini hanya berbuah kekecewaan.
Puncak dari kepedihan tergambar dalam pertanyaan retoris, "Haruskah kumenangis di hadapanmu, agar kautahu, luka di hatiku". Ini adalah sebuah jeritan hati yang ingin agar pengkhianatan dan luka yang dialaminya dapat terlihat dan dipahami oleh orang yang telah menghancurkannya. Impian indah yang telah dibangun kini hancur lebur, dan cinta yang tadinya suci dan putih, kini ternoda menjadi hitam.
"Haruskah Ku Menangis" menjadi bukti kemampuan Arbil Fahrizan dalam
menyajikan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mampu menyentuh
sisi emosional pendengarnya. Lagu ini diharapkan dapat menjadi teman
bagi mereka yang sedang merasakan kepedihan cinta, memberikan ruang
untuk merenungkan dan mungkin menemukan kekuatan untuk bangkit dari
luka.
Lirik Haruskah Ku Menangis
Bagai mengukir di atas air
Begitulah cintaku kepadamu
Setulus hati kaukusayangi
Namun semua tiada arti
Bertahun lama bunga kusirami
Kini telah mekar engkau racuni
Bersusah payah kupertahankan
Kini kecewa yang kudapatkan
Haruskah kumenangis di hadapanmu
Agar kautahu, luka di hatiku
Impian indah, kini telah engkau hancurkan
Cinta yang putih, kini engkau hitamkan
Cinta yang putih, kini engkau hitamkan
Kunjungi selalu www.arbilgaleri.com untuk selalu terhubung dengannya, mendapatkan berita
terhangat, dan menjadi bagian dari komunitas penggemar setianya. Mari
kita kawal terus karya-karya Arbil Fahrizan!
Disclaimer: Perlu diketahui bahwa www.arbilgaleri.com bukanlah website resmi dari Arbil Fahrizan. Website ini dibuat dan dikelola oleh penggemar yang setia, dengan tujuan untuk mendukung setiap karya dan perjalanan musik Arbil Fahrizan.
0 Komentar